Tepat Sasaran

Beberapa hari lalu saat melihat berita razia Bu Eni pemilik warteg di Serang saya merasa bersimpati. Beliau harus mencari sesuap nasi tetapi dipersulit oleh Perda yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Pro-kontra di media sosial pun dimulai. Sebagian orang memilih untuk mencoba meringankan beban beliau.

Apakah saya marah pada tindakan Satpol PP? Tidak juga. Kita tidak tahu prosedur pelaksanaan yang diberikan pada mereka oleh atasan. Mereka cuma menjalankan tugas. Apakah saya melihat Bu Eni sebagai korban? Tentu tidak. Ia sudah tahu peraturannya, tetapi tetap nekat melanggar. Apakah salah pemerintah? Mereka bisa berdalih itu adalah keinginan konstituennya.

Rasa simpati saya pada kasus tempo hari lebih pada tidak adanya kejelasan & ketaatan hukum di masyarakat. Bukannya bersatu mengubah hukum yang merugikan masyarakat, kita justru berlomba-lomba membela pelanggarnya. Tidak ada yang salah dari berusaha membantu, dalam hal ini memberi sumbangan finansial pada Bu Eni. Tetapi jangan sampai lupa pada masalah yang lebih besar: pemerintah yang mengeluarkan peraturan yang tidak memberi manfaat dan cenderung hanya lip-service. Dan kenyataan bahwa dengan dukungan uang yang lebih dari cukup Bu Eni masih nekat melanggar hukum, sebuah cerminan masyarakat kita yang menganggap remeh penegakan peraturan.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.